Jumat, 14 Januari 2011

Ekonomi Tumbuh?? Kita...?

( Ini hanyalah sebuah 'Opini' dari saya. Suka atau tidak, setuju atau tidak, itu terserah anda [it's up to you] ) Pada suatu waktu, kos saya kehabisan beras, sementara perut kami semua sudah sangat lapar, maka saya dan teman2 memutuskan untuk patungan dan berniat membeli beras. Saya pun pergi membeli beras, tapi alangkah terkejut nya saya karena harga beras yg fantastis. Harga beras nya naik cukup tinggi menjadi 18.000, padahal 1 minggu yg lalu saya masih membelinya seharga 15.000, dan tidak berhenti sampai di situ, ternyata kenaikan beras ini mempunyai efek domino dg harga2 lain, lauk2 pun naik. Tentu saja itu sangat memberatkan kami yg 'nge kos' ini, bahan pangan terus naik, sedangkan uang jajan tak naik2, gaji tak naik2. Menurut saya ada suatu implikasi dari masalah ini. Saya heran dg Perekonomian negeri ini, padahal 'katanya' ekonomi RI mampu tumbuh dan berkembang di tengah krisis global, rupiah pun juga menguat terhadap dollar, tapi mengapa bahan pokok terus naik?? mengapa kemiskinan semakin menjadi-jadi?? mengapa pengangguran tetap saja besar?? Menurut saya itu adalah akibat dari sistem ekonomi RI yg bisa dikatakan 'Neo Liberalisme'. Itu adalah akibat buruk dari efek 'KAPITALISME', pengusaha kaya semakin kaya, rakyat miskin semakin sengsara. Negara kita tak cukup siap untuk perdagangan bebas, bisa di analogikan kalau RI ini seperti anak kecil yg menonton film 'dewasa'. Kita tau bahwa belum saat nya anak kecil menonton film 'dewasa' begitu juga dg negara kita, belum saat nya negeri kita yg masih 'kecil' ini untuk meniru apa yg dilakukan oleh orang 'dewasa'. Menurut saya kita harus kembali lagi ke sistem ekonomi kerakyatan, sosialime, boleh saja ada pihak swasta, tapi pajak nya tinggi, tapi tentu saja itu 'HARUS' di iringi pemerintahan yg bersih dari 'tikus2' lapar.

Sekian dari saya, terima kasih,,, bye...